Kita seharusnya melihat permasalahan dengan mata burung... bukan dengan mata tempurung. Mata burung mampu melihat dari jauh... melihat... merenung... merancang... dan mengambil tindakan. Mata burung punya dua biji matanya... tetapi mata tempurung berlainan sifatnya... punya tiga mata... namun apakah fungsinya? Cuba renungi analogi ini.
Dengan mata burung... masalah dilihat secara luas... global dan terbuka... bukan dengan mata tempurung yang bersifat dan bersikap kondusif tetapi primitif. Perlukah kita meletakkan hasrat... sasaran... kehendak dan target ataupun cita-cita... untuk benar2 menyelesaikan masalah... bukannya berpegang teguh kepada masalah semata2 ?
Cubalah bertenang... walaupun kita diserabuti masalah... samada masalah diri... atau keluarga... atau negeri atau negara... sebab tanpa ketenangan, tidak mustahil... semua saranan bakal dibalas kembali dengan pelbagai hujah dan alasan serta penafian. Kesemua ini memungkinkan... bukannya penyelesaian yang dicari semakin menghampiri... tetapi bakal menyerabutkan keadaan.
Jika itulah yang mungkin berlaku... maka perlukah kita terus bertindak ketika kita masih berada di dalam keadaan kekelamkabutan... sedangkan kita masih punya masa untuk bertenang walaupun sebentar cuma... untuk merencana tindakan selanjutnya ?