Aktivitas Kegempaan Tinggi
Abu Vulkanik Sampai Bantul
[YOGYAKARTA] Sabtu dini hari, masyarakat Yogyakarta kembali dikejutkan oleh dentuman keras dari puncak Merapi. Sejak pukul 00.40 hingga 01.00 WIB Sabtu (30/10), Merapi memuntahkan awan panas yang cukup besar dan lahar panas mengalir ke arah barat daya dan selatan.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Energi Kementrian ESDM, Surono menegaskan, awan panas mulai mereda sekitar pukul 01.00 WIB. Sebelumnya, awan panas memang sempat terjadi dan menulcur ke arah barat dan selatan. Merapi meletus sekitar pukul 00.40 WIB. Pada letusan kali ini, hampir selama 20 menit Merapi mengeluarkan awan panas yang mengarah ke sisi selatan dan barat.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 00.00-24.00 WIB, tercatat awan panas sebanyak 33 kali dan mengakibatkan hujan abu vulkanik di desa kemiran Argosuko, Argomulyo, dan Kemiran. Aktivitas kegempaan cukup tinggi. Gempa guguran total menjadi 354 kali. Gempa multiphase tercatat 223 kali, sedangkan gempa vulkanik sebanyak 68 kali. “Tetapi awan panas tidak akan melebihi dari radius 10 kilometer,” kata Surono.
Terpaan abu vulkanik letusan Merapi pagi ini, sampai ke Kabupaten Bantul yang berjarak lebih dari radius 40 km dari Merapi. Debu vulkanik dan bau belerang cukup menganggu. Warga Bambanglipuro Bantul, Santosa, mengatakan, abu vulkanik mulai terasa sekitar pukul 03.00 WIB. Udara kering di Bantul dan sekitarnya membuat debu vulkanik mudah terbawa angin hingga ke arah selatan. “Sampai sesak napas,” katanya.
Awan panas yang terjadi di Gunung Merapi, perlahan mulai mereda. Meski begitu, situasi mencekam masih dialami warga Kabupaten Sleman, hingga Kota Yogyakarta. [152]