Didedikasikan untuk publik. Anda bisa bergabung menjadi penulis Kompasiana dengan terlebih dahulu registrasi. Cantumkan nama dan identitas jelas, bukan anonim. Pergunakan bahasa Indonesia yang benar dan sopan. Mohon tidak mempertentangkan SARA, memfitnah atau mendiskreditkan orang/lembaga, pornografi, dan beriklan. Para penulis disarankan menanggapi komentar pembaca. Tulisan atau opini yang bermanfaat dan mencerahkan akan tampil setelah dimoderasi.
Malaysia, What Kind Of Government Is That?
Oleh Opini Publik - 26 Augustus 2009 - Dibaca 1632 Kali -
Mas Abdi dan yang lainnya, saya ingin menyampaikan pemikiran saya sebagai WNI, mohon maaf kalo terlalu panjang. Menurut saya pribadi, negara MalasYa ini adalah negara teroris terselubung. Mereka selalu melakukan aksi teror kepada Indonesia. Mungkin jiwa induk koloninya penjajah Inggris sangat mengalir deras dalam darah Maloners.
Malaysia, di depan rakyat Indonesia, mulut mereka sangat manis dengan stigma “SERUMPUN” yang didengung-dengungkan sendiri oleh mereka. Pemerintah Malaysia seolah mau cuci tangan dengan iklan Enigmatic Malaysia, padahal iklan itu membawa nama negara. Kalo iklan itu berhasil mengelabui dunia, toh pemerintah Malaysia yang meraup untung. Jadi kalo ada warganya yang menginjak negara Malasya, kerajaan malesya akan diam juga? What kind of government is that?! Dimanakah tanggung jawab sebagai aparat negara yang mengatur negaranya? hahaha…
Dari keseluruhan iklan enigmatic, hanya berisi pembenaran-pembenaran klaim budaya. Yang lucunya mereka pede sekali menampilkan wayang kulit dan tari pendet. Hey come on, use your brain. Suku Jawa dan Bali bukan MELAYU yang kalian dengung-dengungkan serumpun itu. Dan perlu kalian ingat, pusat kerajaan melayupun di Indonesia, jadi jelas kalian hanya diwariskan nama Melayu saja tanpa ada peninggalan budaya! Budayawan Melayu Indonesia saja terheran-heran dengan aksi kalian malings. Malaysia sudah semakin kalap dengan krisis identitasnya, melayu malaysia mulai terpojok oleh ras Cina dan India yang memang lebih maju dan lebih cerdas dari bumi putera mereka.
Mereka mengatakan bahwa seolah-olah seluruh suku di Indonesia ini Melayu? Ini adalah pembenaran atas pencurian dan penjarahan mereka ataukah memang otak para malingsia ini yang seperti otak udang. Ntahlah… Tidak mengertikah kalian definisi rumpun? Cina, Jepang, Thailand, Korea adalah negara serumpun, dan lucunya tidak pernah Jepang mengatakan budaya barongsai adalah milik mereka, ato Thailand mengklaim tari Talchum korea sebagai budayanya meskipun ada warga korea di Thailand yang bermukim!
Mendengar komentar budaya melayu busuk Ummu Hani Abu Hasan mengenai klaim Tari Pendet: Sudah sewajarnye budaya Indonesia dilestarikan oleh MalesYa, kerana kite ni serumpun??? Kalo bukan kite, siape lagi nak menjage??? Kite liat bangsa barat sudah mulai tertarik dengan budaye Indonesia dan nak ambil????
Menganalisa komen busuk ato bodoh Ummu, yang jadi pertanyaan saya adalah kok mereka merasa sekali bagian Indonesia sehingga wajib menjaga budaya orang. Istilah perlukah kita menjaga rumah tetangga kita??? Hei Malaysia, kalian bukan Indonesia! kalian benci sekali terhadap orang Indonesia yang kalian beri sebutan konotasi dengan INDON dan yang sering kalian lecehkan dan aniaya di negara kalian terutama TKI, tetapi mengapa kalo bicara soal pencurian budaya Indon, kalian merasa kalian satu dengan Indonesia?
Kalo kita artikan lebih luas, pernyataan Ummu semakin jelas tersirat kalo mereka sudah mulai ketakutan dengan ketertarikan turis asing dengan budaya Indonesia terutama dengan Bali yang dinobatkan sebagai pulau nomer satu di dunia! Saya juga mengaitkan klaim ini dengan 2 kali pengeboman di Bali yang didalangi oleh 2 orang warga malasya! Kita bisa menarik benang merah dari runutan-runutan kejadian ini. Dan ingat bom Bali 1 itu terjadi tahun 2002, itu bersamaan dengan klaim Malasya atas sipadan-ligitan Indonesia. Untuk memecah konsentrasi pemerintah mengenai upaya mempertahankan sipadan-ligitan. Dan sekarang tahun 2009, di kala Malesya lagi-lagi mengklaim blok perairan Ambalat, marak lagi aksi bom dan terorisme oleh kawanan Nurdin Mat Top.
Saya semakin yakin bahwa Nurdin M Top dan Dr Azhari adalah intelijen ato utusan Malesya untuk mengobrak-abrik Indonesia. Dulu pada masa Soekarno, saat Malesya mulai coba-coba dengan perbatasan di kalimantan, Bung Karno menyerukan “Ganyang Malaysia” dan para TNI sudah mulai menyerbu Malaysia, tiba-tiba meletus pemberontakan PKI sehingga pasukan kita ditarik mundur untuk membereskan negara yang kacau, saya yakin juga gerakan PKI ini ulah Malaysia dan kroninya.Bung Karno bapak bangsa kita sangat peka dan saya yakin dia tahu wujud asli Malaysia apakah kawan ato lawan.
Kita juga tidak boleh melupakan aksi militer Militer Malesya yang merekrut ribuan WNI d perbatasan untuk menjadi Askar Wataniah yakni untuk tentara cadangan yang melindungi aksi-aksi pencurian kayu dan ikan dari Indonesia serta untuk menggeser tapal batas negara. Jika suatu hari terjadi konflik fisik maka Askar Wataniahlah yang akan diadu dengan TNI yang adalah sodaranya sendiri sesama rakyat Indonesia. Jika ada korban jiwa toh yang mati bukan WN malesya melainkan orang Indonesia. Politik adu domba ini juga yang dilakukannya dalam kegiatan terorisme, dengan merekrut bomber LUGU Indonesia untuk mati demi sesuatu yang diajarkan mereka sebagai pemahaman ‘Jihad’ yang keblinger itu. Kalo memang ‘jihad ala nurdin’ itu bisa langsung masuk surga bertemu dengan 7 bidadari, mengapa si nurdin ga jadi ‘pengantin’ duluan. Jelas-jelas si nurdin ini tukang kawin kok! masakan ga tergiur dengan 7 bidadari.Ini juga bukan salah rakyat Indonesia di pedesaan yang pengetahuannya minim sehingga mudah dikecoh. Ini juga meminta perhatian pemerintah agar pendidikan gratis benar-benar menjangkau seluruh pelosok Indonesia dan mulailah untuk desentralisasi pembangunan fasilitas umum di daerah-daerah, jangan hanya Jakarta saja yang semakin sumpek!
Mohon anggaaran pertahanan, pendidikan dan kebudayaan benar-benar dinomersatukan dan benar-benar digunakan dengan bijak supaya manfaat. Proporsi 3 departemen ini harus lebih besar dari yang lain.
Saya sangat setuju dengan Bapak Yusron Ihza Mahendra yang juga orang asli Melayu bahwa bangsa Malasya ini adalah bangsa umang-umang. Dia gak punya baju, terus ngeliat baju/rumah orang lain bagus, pake akh, ketemu lagi bagus lagi, caplok lagi!
Harapan saya pribadi, pemerintah Indonesia sudahlah tidak usah lagi percaya dengan mulut manis malaysia yang setiap ketahuan berbuat culas selalu saja meminta maaf tetapi keesokan hari melakukan kesalahan itu kembali. Putuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia karena negara malaysia adalah musuh dalam selimut yang selalu menggerogoti kita secara sembunyi-sembunyi. Boikot produk-produk Malaysia, seperti Air Asia yang jelas-jelas melesukan maskapai dalam negeri dengan harga tiket murahnya! Dephub, tolong dikaji regulasi Air Asia yang sudah merajalela dengan membuka jadwal penerbangan ke seluruh wilayah Indonesia, saya rasa ini juga ada kepentingan khusus berkenaan dengan catut budaya dari mereka.
Untuk masalah TKI, ini tantangan depnaker memang besar, tapi justru di sanalah kredibilitas depnaker dipertaruhkan. mari kita galakkan lagi program transmigrasi dengan membangun lahan pertanian. Menggalang usaha kecil dan menengah. Semuanya pasti bisa kita lakukan, jika kita memang MAU jika ada niat, apapun pasti bisa dengan disertai dengan Ridho Allah.
Jayalah Indonesia.
Gelar Komentar Riza –>Abdi Dharma untuk postingan Kejahatan Malaysia Terhadap Indonesia, Paling Lengkap Di Seluruh Dunia