:: Dus Gur meninggal

Pesan Gus Dur: Berbuat Baik Apa Pun Suku dan Agamamu

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Rabu, 30 Desember 2009 | 22:03 WIB

Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Hermawi Taslim, salah satu orang terdekat presiden Republik Indonesia keempat, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tak menyangka bisa mendampingi dan turut dalam berbagai kegiatan Gus Dur dalam 10 tahun terakhir. Sebagai seorang non-muslim, ia tak menyangka bahwa seorang tokoh Nahdlatul Ulama membuka lebar pintu bagi dirinya.

Hermawi mengungkapkan, perkenalannya dengan Gus Dur pertama kali di NTT. "Saat itu, Gus Dur ke NTT untuk urusan PKB. Saya bertemu ketika transit. Beliau tanya, 'Kamu orang apa?' Saya jawab saya dari Nias. Beliau mengajak saya bergabung dan mengatakan, 'Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu'," kata Hermawi berbagi kisah tentang pesan yang diingatnya dari seorang Gus Dur kepada Kompas.com.

Apa yang diutarakan Gus Dur menjadi pegangannya dalam berkomunikasi dengan siapa pun dalam 10 tahun terakhir. "Saya sangat terkesan dengan keterbukaan beliau yang tidak pernah membeda-bedakan," ujar Hermawi, yang pernah menjabat ketua DPP PKB ini.

Terakhir kali, Hermawi bertemu Gus Dur pada Minggu (27/12/2009) di Gedung PB Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat. Biasanya, setiap akhir pekan, ada pertemuan rutin di PBNU untuk mendiskusikan berbagai perkembangan di Tanah Air. "Setelah itu, saya pamit kepada Gus Dur untuk berlibur bersama keluarga dan baru kembali hari ini. Saya menyesal tidak bersama beliau di saat terakhirnya," kata Hermawi dengan terisak.

Presiden: Kibarkan Bendera Setengah Tiang Sepekan

KOMPAS/RATIH P SUDARSONO

Ilustrasi pengibaran bendera setengah tiang

Artikel Terkait:

• BERITA FOTO: Jenazah Gus Dur Dipindahkan ke Ciganjur
• Santri di Jatim Gelar Tahlil
• Ratusan Pelayat dan Simpatisan Padati Kediaman Gus Dur
• Besok Siang, Gus Dur Dimakamkan di Jombang
• Jimly Asshiddiqie: Gus Dur Pantas Jadi Pahlawan Demokrasi

Rabu, 30 Desember 2009 | 21:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, atas nama negara, pemerintah Republik Indonesia dan pribadi, menyatakan duka mendalam atas wafatnya mantan Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid.

Presiden menyampaikan ungkapan bela sungkawanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/12/2009) malam. Sebagai ungkapan berkabung, Presiden meminta seluruh rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama 7 hari.

"Saya meminta seluruh rakyat Indonesia untuk mulai besok mengibarkan bendera setengah tiang selama 7 hari sebagai rasa duka dan berkabung kita yang mendalam atas kepergian presiden keempat kita, Bapak KH Abdurrahman Wahid," ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mendoakan Gus Dur diterima di sisi Allah SWT sesuai dengan amal ibadahnya serta jasa dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Keluarga yang ditinggalkan juga diharapkan tetap sabar, tegar, dan tawakal serta berserah diri kepada Allah SWT.

"Saya juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memberikan penghormatan yang paling tinggi seraya mendoakan agar Almarhum hidup tenang di alam baka sesuai dengan amal baktinya di dunia," demikian Presiden.

Gus Dur Wafat

Presiden Tetapkan Hari Berkabung Nasional

Rabu, 30 Desember 2009 21:55 WIB

JAKARTA-MI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Hari Berkabung Nasional atas meninggalnya Presiden Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur. Presiden meminta agar masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang selama satu pekan penuh.

"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia mulai besok (31/12) mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari sebagai rasa duka dan berkabung yang mendalam atas kepergian Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid," kata Presiden dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/12) malam.

Lebih lanjut Presiden mengatakan, dirinya akan memimpin langsung upacara kenegaraan pemakaman KH Abdurrahman Wahid yang sedianya akan dilangsungkan di Jombang, Jawa Timur, pada Kamis (31/12) pagi.

"Negara ingin memberikan penghormatan tertinggi dalam acara pemakaman dan akan dilaksanakan di Jombang dengan upacara kenegaraan yang akan saya pimpin sendiri," kata Presiden.

Kepala Negara juga mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas agar dapat bertindak sebagai pemimpin upacara dalam pemberangkatan jenazah mantan Presiden Abdurrahman Wahid dari kediaman pribadinya di Jl Warung Sila nomor 30, RT 02/ RW 05, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menuju ke tempat pemakaman
di Jombang, Jatim, pada Kamis (31/12) pagi.

"Sesuai rencana, saya telah berkoordinasi dengan pimpinan MPR untuk bertindak sebagai pemimpin upacara dalam pemberangkatan dari rumah duka ke Jatim," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan, Indonesia kehilangan putra terbaiknya dan mendoakan agar semua masyarakat Indonesia mendoakan yang terbaik bagi mantan Presiden Abdurrahman Wahid.

Saat memberikan keterangan pers, Presiden Yudhoyono didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesra Agung Laksono, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Menag Suryadharma Ali, dan Mensesneg Sudi Silalahi.

Usai konferensi pers, Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono menuju rumah duka di Ciganjur, Jaksel untuk melayat. (Ant/OL-7)

:: Gangguan seksual di IPG ? Benarkah ?

SURAT

Pelatih kesal institut tak hirau aduan gangguan pensyarah gatal

INSTITUT Pendidikan Guru Kampus Bahasa Antarabangsa (IPG KBA) Kuala Lumpur melahirkan ramai pendidik berkaliber. Malangnya, tindakan pensyarah tertentu menimbulkan kegelisahan pelajar perempuan.

Masalah kami sudah dibawa ke pengetahuan pengurusan tertinggi institut, namun tiada tindakan diambil.

Ini memaksa kami mendedahkannya melalui media supaya Bahagian Pendidikan Guru turun padang menyiasat masalah itu.

Pelatih perempuan sering berdepan gangguan seksual pensyarah lelaki. Perkara ini berlarutan dari semasa ke semasa yang mengundang keresahan serta ketakutan.

Pensyarah berkenaan sering menyentuh bahagian tertentu tubuh. Walaupun cuba dihalang dia terus melakukannya berkali-kali. Bentuk gangguan seksual lain ialah melalui pujuk rayu di telefon.

Saya antara mangsanya dan sentiasa ketakutan di institut ini kerana bimbang terserempak dengan pensyarah berkenaan yang akan mengambil kesempatan menyentuh saya.

Kejadian ini berlarutan sejak sekian lama dan ramai pelajar perempuan menjadi mangsa. Saya beranggapan institut ini tempat selamat untuk menuntut ilmu, begitu juga anggapan ibu bapa.

Sebaliknya, pensyarah yang tidak bertanggungjawab mengancam dan menggugat keselamatan pelajar perempuan di institut itu.

Pihak pentadbir mengetahui perkara ini, namun tiada tindakan diambil terhadap pensyarah berkenaan.

Saya harap perbuatan tidak bermoral ini dapat tangani segera oleh IPG KBA dan Bahagian Pendidikan Guru bagi mengembalikan kepercayaan dan keselesaan pelajar perempuan sepanjang berada di institut itu.

PELATIH KETAKUTAN,
IPG Kampus Bahasa Antarabangsa,
Kuala Lumpur.

:: Murai, GLC dan enjin jet ?

Kenapa tiada laporan audit dua enjin jet hilang?

Tan Keng Liang Dis 24, 09 12:16pm

Saya merujuk isu kecurian dua buah enjin jet pejuang Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM). Kecurian enjin tersebut didakwa berlaku sekitar tahun 2007.

Selain daripada enjin, Kementerian Pertahanan juga dilaporkan menyatakan terdapat peralatan-peralatan lain yang mungkin turut lesap.

Ketika ini, kementerian berkenaan dan perdana menteri Datuk Seri Najib Razak memberi jaminan untuk melakukan siasatan penuh terhadap kes tersebut dan akan mengambil tindakan undang-undang sewajarnya kepada mereka yang terbabit, yang turut dilabel sebagai "pengkhianat" negara kita.

Sudah jelas, kecurian harta pertahanan negara, tanpa mengira nilainya, suatu tindakan pengkhianatan negara. Harta pasukan tentera dibeli untuk mempertahankan kedaulatan negara dan dibiayai dengan wang rakyat.

Dalam perkara ini, adalah membimbangkan kenapa kehilangan dan kecurian harta pertahanan negara yang sebegitu besar tidak dibangkitkan dalam Laporan Tahunan Ketua Audit Negara bagi tahun 2007 atau 2008?

Kejadian ini berlaku pada 2007 dan Kementerian Pertahanan menfailkan laporan polis pada tahun yang sama.

Sudah pasti perkembangan itu sewajarnya mencetuskan kewaspadaan kepada proses audit harta kementerian tersebut.

Bawah Seksyen 6 Akta Audit 1957, pengauditan Ketua Audit Negara termasuklah menentukan sama ada perhatian yang sewajarnya telah diambil untuk memberikan penjelasan mengenai - dan untuk memastikan - penggunaan, pengawalan, penyenggaraan dan pelupusan yang sepatutnya segala harta awam pihak bawah auditannya.

Seksyen 9(5) akta tersebut memperuntukkan bahawa Ketua Audit Negara boleh - dalam apa-apa laporan yang dikemukakan mengikut Perkara 107(1) Perlembagan Persekutuan (lebih dikenali sebagai Laporan Tahunan Ketua Audit Negara) - membuat syor dan boleh secara umum memberikan ulasan tentang semua perkara yang berhubungan dengan akaun, wang dan harta awam.

Berhubung kehilangan harta pertahanan negara tersebut, Ketua Audit Negara seharusnya membangkitkan penyelewengan itu dalam laporan tahunannya kerana ia membabitkan kepentingan awam.

Oleh itu, Ketua Audit Negara perlu memberi penjelasan kenapa penyelewengan tersebut tidak dibangkitkan dalam laporan tahunannya sehingga kini?

Kerajaan juga harus mengambil tindakan untuk memastikan Ketua Audit Negara akan membangkitkan dalam laporan tahunannya semua penyelewengan yang membabitkan harta kerajaan pada masa hadapan.

Tan Keng Liang ketua Pemuda Gerakan Kedah


.................................................................................

Siasat penyelewengan RM160 juta di GLC

Dis 28, 09 5:44pm

Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) hari ini diminta menyiasat mengenai dakwaan penyelewengan dan penyalahgunaan kuasa dalam anak syarikat sebuah syarikat berkaitan kerajaan (GLC) membabitkan kira-kira RM160 juta.

Setiausaha agung Kelab Belia Graduan 1Malaysia, Ezaruddin Abd Rahman berkata kelab itu menerima maklumat bahawa penyelewengan yang dilakukan dalam anak syarikat GLC yang berusia lebih 50 tahun itu dikesan sejak 2006.

Beliau berkata demikian selepas menyerahkan memorandum mengenai dakwaan penyelewengan itu kepada penolong kanan penguasa SPRM Azlin Mohd Ali di pejabat SPRM di Putrajaya untuk siasatan.

Memorandum itu antara lain mendakwa pemberian tender yang tidak mengikut prosedur dan syarikat yang diberikan tender tersebut merupakan syarikat di mana seorang daripada anggota lembaga pengarah GLC itu mempunyai kepentingan di dalamnya.

Memorandum itu turut mendakwa mesin yang dibekalkan oleh syarikat tersebut juga menimbulkan masalah dan kerugian.

Ezaruddin berkata pihaknya juga akan menyerahkan memorandum itu kepada Pejabat Perdana Menteri.

Kelab Belia Graduan 1Malaysia merupakan NGO yang terdiri daripada golongan profesional muda pelbagai bidang di seluruh negara yang ditubuhkan pada 10 November lepas dan kini mempunyai 8,000 anggota. BERNAMA

..................................................................................

Warga emas dihukum kes lagakan burung murai

Dis 28, 09 6:59pm

Mahkamah Majistret Kuala Lumpur diminta memandang berat kesalahan melaga-lagakan binatang bagi tujuan hiburan kerana aktiviti itu tidak berperikemanusiaan.

Timbalan pendakwa raya Norhanum Hassan berkata walaupun hanya melibatkan dua ekor burung murai, tetapi perbuatan itu tidak bertanggungjawab dan tidak boleh diabaikan.

Beliau berhujah demikian ketika memohon mahkamah menjatuhkan hukuman setimpal terhadap seorang warga emas Khoo Khang Huat, 70, dan 13 lelaki yang dituduh melakukan kesalahan itu di sebuah kelab rekreasi peminat burung di Jinjang, Kuala Lumpur, pada 9.30 pagi, 13 Disember lalu, mengikut Seksyen 44(1)(g) Ordinan Binatang 1953.

Majistret Abdullah Siddiq Mohd Nasir memerintahkan mereka yang berumur antara 27 hingga 70 tahun itu, masing-masing didenda RM130 dan penjara tiga bulan jika gagal membayar denda.

Kesemua mereka, yang merupakan pesara dan penganggur, diwakili peguam Ahmad Ridza Mohd Noh.

Pada masa yang sama, seorang lagi warga emas Chen Long, 72, bersama-sama 12 yang lain turut dikenakan denda yang sama oleh Majistret Aina Azahra Ariffin di mahkamah yang berlainan selepas mengaku bersalah terhadap pertuduhan yang sama.

Mereka yang berumur antara 27 hingga 72 tahun itu juga merupakan pesara dan penganggur diwakili peguam Khairul Amir Abdullah.

Pendakwaan dilakukan oleh timbalan pendakwa raya Aidatul Azura Zainal Abidin. BERNAMA

................................................................................

:: Guru di Sarawak ?

Raise trainee teacher quota for S’wakians: Association KUCHING: Increasing the intake quota of trainee teacher into Teachers’ Education Institute (TEI) could be the long term solution to the shortage of teachers in the state. Sarawak Bumiputera Teachers’ Association president Ahmad Malie said the Education Ministry should increase the intake quota so that there would not be any shortage. He said there were many Sarawakians qualified to enrol into TEI but could not get in because of the quota. “Many Sarawakians are qualified to enrol into TEI, and it has been proven by the numbers of them qualified for the interview. However, after some elimination process many were turned down, and on top of that the quota allocated was too small,” said Ahmad when contacted by Utusan Borneo yesterday. He also said that the shortage of teachers did not apply only to the state alone, but throughout the country. Calling on the authority to resolve the problem immediately, he said: “It all depends on the current factors, like introduction of new subjects to be taught in schools, which means more teachers trained to teach the subject need to be recruited. “Apart from that there is also the student factor. If student population increases, then the number of teachers also must also increase proportionately,” said Ahmad. He said to employing untrained temporary teachers would only help over the short term. Meanwhile, according to Sarawak Teachers’ Union president William Ghani Bina, school boards should make plans at least five years ahead for the ministry to effectively act.

:: Tokoh Maal Hijrah 1431H - 2009M

Timbalan Yang di-Pertuan Agong Tuanku Abdul Halim Mu'adzam Shah (dua, kiri) berkenan melihat pingat anugerah Tokoh Maal Hijrah Peringkat Kebangsaan bagi tahun 1431 hijrah yang diperolehi Pengerusi Kumpulan FELDA, Tan Sri Dr. Mohamed Yusof Mohamed Noor (kanan) selepas disampaikan baginda pada Majlis Sambutan Maal Hijrah Peringkat Kebangsaan Tahun 1431 Hijrah di Dewan Plenari Pusat Konvensyen Antarabangsa Putrajaya (PICC) di sini, hari ini. Turut serta seorang lagi tokoh Maal Hijrah iaitu Pengerusi Kesatuan Ulama Islam Sedunia, Prof. Dr. Yusuf Al-Qaradawi (kiri) dan Menteri di Jabatan Perdana Menteri Mej. Jen Datuk Jamil Khir Baharom (tiga, kiri). Kedua-dua tokoh itu menerima hadiah wang tunai RM100,000 termasuk RM10,000 sumbangan Yayasan Ubaidi, sebuah plak, pingat dan sijil penghargaan - foto BERNAMA

:: Sarawak : Di mana silapnya ?

Menteri Muda Sarawak Sedih Ramai Ketinggalan Rebut Peluang Pekerjaan Portal Jobsmalaysia

KUCHING, 13 Dis (Bernama) - Seorang Menteri Muda Sarawak pada Ahad, melahirkan rasa kecewa dan sedih apabila ramai lepasan sekolah dan universiti ketinggalan daripada merebut peluang pekerjaan yang ditawarkan dalam portal JobsMalaysia.gov.my berikutan kadar penetrasi internet yang rendah khususnya di pinggir bandar di Sarawak.

Menteri Muda di Pejabat Ketua Menteri (Sumber Manusia dan Latihan), Datin Fatimah Abdullah berkata walaupun banyak syarikat telah mengiklankan jawatan kosong di portal tersebut tetapi ia mendapat sambutan dingin berikutan pencari kerja khususnya di pinggir dan luar bandar di negeri ini yang masih tidak boleh mengakses internet.

"Saya berasa sangat sedih kerana ramai pencari kerja ketinggalan maklumat, peluang dan tawaran pekerjaan yang diklankan dalam portal JobsMalaysia.

"Sehubungan itu, saya berharap karnival JobsMalaysia, anjuran Jabatan Tenaga Kerja Sarawak dapat mengadakan karnival sebegini sekerap mungkin di bandar utama dan pinggir-pinggir bandar di negeri ini agar pencari kerja dapat merebut peluang yang disediakan," katanya.

Beliau berkata kesukaran untuk mendapatkan surat khabar di kawasan-kawasan luar bandar juga menyebabkan kebanyakan lepasan sekolah di negeri ini mengganggur.

Fatimah yang juga Menteri Muda Pembangunan Wanita berkata demikian kepada pemberita selepas merasmikan Karnival JobsMalaysia 2009 di sini hari ini.

Sementara itu, Fatimah berkata Jabatan Tenaga Kerja Sarawak akan sentiasa memantau syarikat yang terlibat dalam karnival JobsMalaysia di negeri ini untuk memastikan pencari kerja tidak terperangkap dengan tipu muslihat pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Setakat ini tiada syarikat yang tidak berkredibiliti terlibat dalam karnival JobsMalaysia di negeri ini. Kalau ia berlaku, kita akan siasat kerana kita tidak mahu memberi harapan salah kepada pencari kerja.

"Sekiranya terdapat syarikat yang tidak berkredibel dan mempunyai niat lain, kita akan senarai hitam syarikat tersebut daripada terlibat dalam karnival JobsMalaysia kerana kita mahu melindungi pencari kerja di negeri ini daripada ditipu. Kita tidak mahu ia berlaku," katanya.

Portal JobsMalaysia merupakan gerbang perkhidmatan pekerjaan untuk sektor awam dan swasta di negara ini untuk meningatkan kecekapan dan keberkesanan pengurusan sumber manusia negara berasaskan laman web dan perkhidmatan secara online.

-- BERNAMA

:: Jodoh 3 jam : Teh Affifah & Mohd Ariff

Tragedi pengantin baru

Oleh Rashidi Karim

TEH Affifah Shahirah Abd Hamid tidak dapat menahan sebak ketika menziarahi jenazah suaminya, Mohd Ariff Ab Kadir yang maut bersama tiga lagi dalam kemalangan di Kangar tengah hari semalam, selepas pulang dari majlis akad nikah di rumahnya, di Alor Setar. Beliau sempat bersalaman dengan suaminya dan menerima kucupan pada dahinya pada majlis membatalkan wuduk selepas pernikahan pada jam 10 pagi sebelum kemalangan pada jam 1.05 minit tengah hari.

Bakal pensyarah bersama bapa, ibu dan rakan maut nahas dengan bas

KANGAR: Penuntut universiti, Teh Affifah Shahirah Abd Hamid, hanya sempat bergelar isteri selama tiga jam selepas suami yang dinikahinya pagi semalam, meninggal dunia dalam kemalangan ngeri sejurus majlis akad nikah di rumahnya, di Taman Berlian, Alor Setar.

Suaminya, Mohd Ariff Ab Kadir, 23, lulusan Ijazah Kejuruteraan Mekanikal universiti di United Kingdom, meninggal apabila kereta yang dinaikinya untuk pulang ke rumah di Taman Melati Indah, Beseri, dekat sini bertembung dengan bas persiaran di Kilometer 7 Jalan Kangar-Padang Besar pada jam 1.05 minit tengah hari, selepas bernikah kira-kira jam 10 pagi.

Lebih menyedihkan kemalangan turut mengorbankan bapa Mohd Ariff iaitu Ab Kadir Awang, 55, yang memandu kereta dan ibunya, Apsah Othman, 58, serta rakannya, Mohd Farhan Musa, 18 tahun.

Timbalan Ketua Polis Perlis, Asisten Komisioner Zull Aznam Haron, berkata semua mangsa meninggal dunia di tempat kejadian akibat cedera parah

Katanya, siasatan awal mendapati kereta Proton Iswara yang dipandu Ab Kadir, pembantu makmal di Sekolah Menengah Sains Syed Putra, di sini dipercayai terbabas memasuki laluan bertentangan sebelum bertembung dengan bas berkenaan.

MOHD Ariff dan isteri pada majlis akad nikah mereka, semalam.

Mayat mangsa dihantar ke Hospital Tuanku Fauziah (HTF) untuk bedah siasat.

Zull Aznam berkata, pemandu dan 27 penumpang bas persiaran dari Klang, Selangor yang dalam perjalanan pulang dari Padang Besar tidak cedera.

"Kita sudah mengambil keterangan pemandu serta beberapa penumpang bas persiaran terbabit dan kes disiasat mengikut Seksyen 41 (1) Akta Pengangkutan Jalan (APJ) 1987," katanya.

Sementara itu, abang Mohd Ariff, Mohd Hazly Ab Kadir, 32, berkata beliau bersama rombongan pengantin lelaki menaiki empat kereta untuk majlis akad nikah Mohd Ariff yang juga anak bongsu tiga beradik itu dengan Teh Affifah, 23 tahun.

ORANG ramai melihat kereta yang remuk bertembung dengan bas mengorbankan tiga beranak (Ab Kadir Awang, Apsah Othman, Mohd Ariff) dan seorang rakan (Mohd Farhan), semalam.

"Saya menaiki kereta lain dan sampai ke rumah terlebih dulu. Tidak lama selepas itu, saya menerima panggilan daripada bapa Mohd Farhan memaklumkan kemalangan itu," katanya.

Beliau berkata, keluarga pengantin lelaki sudah mengadakan persiapan untuk majlis kenduri esok, manakala pihak perempuan hari ini di Taman Berlian.

Katanya, Mohd Ariff mendaftar untuk memulakan kerjaya sebagai pensyarah di Universiti Teknologi Mara Arau, pada Rabu depan.

Mohd Hazly berkata, Mohd Ariff dan Teh Affifah Shahirah, seorang penuntut di sebuah universiti di Australia, berkenalan sejak di bangku sekolah sebelum mengambil keputusan berkahwin.

"Selepas majlis akad nikah, saya melihat arwah adik serta ibu dan bapa begitu ceria dan tidak menduga keriangan mereka berakhir dengan tragedi," katanya.

Kenduri kahwin bertukar majlis tahlil

ALOR SETAR: Majlis kenduri meraikan perkahwinan Teh Affifah Shahirah Abd Hamid, 23, bersama suaminya Mohd Ariff Ab Kadir, 23, yang maut dalam nahas di Kilometer 7 Jalan Kangar-Padang Besar bertukar majlis tahlil dengan pengurusan diambil alih Jawatankuasa Surau Taman Berlian, Anak Bukit, bermula malam tadi.

Setiausaha Jawatankuasa Surau Taman Berlian, Abd Jabir Mokhtar, 50, berkata pada mulanya pihak pengantin perempuan berhasrat mengadakan majlis khatam al-Quran pada sebelah malam diikuti kenduri kahwin hari ini, namun kedua-duanya terpaksa ditukar kepada majlis tahlil.

"Perkara berlaku tanpa diduga dan kami sebagai jiran mengambil alih pengurusan majlis yang tetap perlu diteruskan.

"Kita jalankan majlis seperti biasa dengan menerima 1,500 tetamu yang sudah dijemput selain pihak perempuan juga mengeluarkan belanja besar sekitar RM12,000 untuk majlis ini.

"Sekarang menjadi tugas kami untuk menjayakan majlis tahlil itu dan memastikan semua tetamu dilayan dengan baik.

"Kami bersimpati dengan Teh Affifah dan keluarga kerana mereka memang dikenali sebagai orang yang baik dan mempunyai hubungan akrab dengan jiran.

"Teh Affifah juga seorang gadis yang lemah lembut dan baik budi pekerti," katanya ketika di temui di sini, semalam.

Sementara itu, tinjauan Berita Harian di tempat persiapan kenduri di homestay G Glamour di Taman Kancil 3, Anak Bukit semalam mendapati segala persiapan termasuk pelamin dan bilik pengantin sudah disiapkan dengan rapi oleh pihak pengantin perempuan.

Bagaimanapun tiada ahli keluarga di situ kerana berada di Hospital Tuanku Fauziah, Kangar, Perlis berikutan kejadian tidak diingini itu.

Kelihatan lapan daripada sembilan dulang hantaran pengantin lelaki kepada pengantin perempuan di homestay itu yang tersusun dengan kemas untuk majlis yang bakal berlangsung hari ini.

.........................................................................................................

Pengantin sempat kirim SMS terakhir

PADANG BESAR 12 Dis. - "Jangan terkejut tengok pakaian abang esok."

Gurauan itu dihantar menerusi khidmat pesanan ringkas (SMS) oleh Mohd. Ariff Abd. Kadir, 23, buat isterinya, Teh Afifah Syahirah Abdul Hamid, 23, selepas mereka diijab kabul semalam.

Namun siapa pun tidak menyangka gurauan itu membawa makna serta kesan berpanjangan buat Teh Afifah.

Mohd. Ariff mengirimkan SMS tersebut sebelum pulang dari rumah isterinya selepas majlis akad nikah di Masjid Intan Safinaz, Anak Bukit di Alor Setar, Kedah, kira-kira pukul 10.45 pagi.

Perkara itu dinyatakan oleh abang Allahyarham Mohd. Ariff, Dr. Mohd. Hafiz, 26, ketika ditemui di rumah bapanya di Taman Melati Indah di sini hari ini.

"SMS tersebut dihantar selepas majlis akad nikah, iaitu sebelum kami balik ke Perlis. Dia menghantar SMS itu untuk memaklumkan bahawa pakaian yang akan dipakai ke majlis persandingan hari ini cantik dan tidak diketahui oleh Teh Afifah Syahirah.

"Namun lain pula yang berlaku dan kami menerima ketentuan Allah itu dengan reda," ujarnya.

Beliau juga menyatakan, kenduri kahwin yang dijadualkan di rumah mereka esok untuk kira-kira 1,500 jemputan juga telah ditukar kepada majlis tahlil.

"Esok kami hanya akan buat tahlil. Tetamu yang dijemput tentunya sedia maklum berhubung kemalangan seperti yang disiarkan oleh akhbar hari ini," ujarnya.

Dalam kejadian kira-kira pukul 1 petang semalam, pengantin yang baru bergelar suami kira-kira tiga jam itu, maut bersama bapanya, Ab. Kadir Awang, 55, dan ibunya, Apsah Othman, 59, serta jurugambar pengantin, Mohd. Farhan Musa, 18.

Kejadian berlaku di Kilometer 7, Jalan Kangar-Padang Besar di sini, selepas kereta Proton Iswara Aeroback yang dipandu Ab. Kadir dari arah Kangar itu bertembung dengan bas pelancong.

Tragedi itu berlaku selepas keretanya terbabas akibat tayar meletup hingga memasuki laluan bertentangan.

Kereta tersebut yang dalam perjalanan menuju ke rumah mereka di Taman Melati Indah di sini, remuk hingga terperosok ke bawah bahagian hadapan bas.

Menurut Dr. Mohd. Hafiz, pasangan itu sepatutnya bersanding di rumah Teh Afifah Syahirah di Taman Berlian, Alor Setar hari ini, manakala kenduri menyambut menantu sebelah pengantin lelaki pula esok.

Teh Afifah Syahirah penuntut tahun akhir pengajian kejuruteraan kimia di Auckland, New Zealand pulang ke tanah air untuk melangsungkan perkahwinan.

Mohd. Ariff pula yang baru menamatkan pengajian dalam bidang kejuruteraan mekanikal di United Kingdom tahun ini akan melaporkan diri sebagai pensyarah Universiti Teknologi Mara (UiTM) Arau di sini pada 16 Disember ini.

Jenazah tiga beranak itu dikebumikan dalam satu liang lahad di Tanah Perkuburan Islam Kampung Darat, manakala Mohd. Farhan telah dikebumikan di Tanah Perkuburan Islam Tanjung, Beseri, di sini malam tadi.

................................................................................................

Mohd. Ariff tolak tengok pelamin

ALOR SETAR 12 Dis. - Allahyarham Mohd. Ariff Ab. Kadir, 23, pengantin yang terbunuh dalam kemalangan jalan raya selepas tiga jam bernikah semalam, tidak sempat melihat pelamin dan bilik pengantin.

Ibu mertuanya, Siti Aishah Baharom, 58, berkata, dia mempelawa Allahyarham melihat pelamin dan bilik pengantin yang telah siap dihias di Inap Desa di Taman Kancil 3, Anak Bukit di sini, namun Mohd. Ariff menolak.

Katanya, ini kerana selepas selesai majlis akad nikah, Mohd. Ariff dan keluarganya itu ingin segera pulang ke Kangar.

"Namun saya tidak rasa apa-apa yang pelik, cuma arwah kelihatan seperti hendak cepat," katanya ketika ditemui di Inap Desa berkenaan yang terletak tidak jauh dari rumahnya di Taman Berlian di sini hari ini.

Dalam pada itu, Siti Aishah memberitahu, anaknya, Teh Afifah Syahirah Abdul Hamid, 23, yang menuntut di New Zealand pulang kira-kira dua minggu lalu bagi melangsungkan perkahwinannya dengan Mohd. Ariff.

Katanya, pasangan pengantin itu sebelum ini banyak berhubung menggunakan Internet memandangkan mereka jarang berjumpa.

Menurutnya, kira-kira seminggu lalu, Teh Afifah ada memberitahunya yang dia berasa tidak sedap hati sehingga tidak ada selera makan.

"Saya agak pelik melihat perubahannya itu, tapi tidak tahu pula apa puncanya," katanya.

Sementara itu, Teh Afifah yang masih terkejut dan sedih dengan kejadian itu enggan bertemu pemberita.

..................................................................................................

Detik gembira bertukar air mata

Oleh MOHD. SHARIZA ABDULLAH
utusankedah@utusan.com.my

TEH Afifah Syahirah (tiga dari kiri) menemui ibunya, Siti Aishah Baharom yang turut membaca surah Yassin bersama tetamu pada majlis kenduri tahlil di Inap Desa Taman Kancil 3, Anak Bukit, Alor Setar, semalam.

ALOR SETAR 12 Dis. - Hari ini keluarga Abdul Hamid Zakaria, 71, dan isterinya, Siti Aishah Baharom, 58, sepatutnya meraikan perkahwinan anaknya, Teh Afifah Syahirah, 23, yang diijabkabulkan semalam dalam suasana gembira.

Segala persiapan telah disusun rapi termasuk merancang mengadakan majlis kenduri meraikan perkahwinan anak keempat daripada lima beradik itu di Inap Desa Taman Kancil 3, Anak Bukit di sini.

Inap Desa berkenaan terletak tidak jauh dari rumah keluarga Abdul Hamid di Taman Berlian.

Pelamin juga telah disiapkan hanya menunggu saat pasangan pengantin disandingkan.

Namun detik indah yang dirancang tidak kesampaian, sebaliknya deraian air mata menyelubungi majlis kenduri perkahwinan itu hari ini yang digantikan dengan majlis tahlil.

Takdir Ilahi menentukan Teh Afifah hanya sempat bergelar isteri selama tiga jam selepas suaminya, Mohd. Ariff Ab. Kadir, 23, meninggal dunia dalam kemalangan ngeri sejurus majlis akad nikah semalam.

Pada majlis berkenaan, para jemputan mengambil kesempatan memberi kata-kata semangat kepada Teh Afifah dan keluarganya agar tabah menghadapi dugaan.

Kenalan keluarga tersebut juga saling memeluk Teh Afifah dengan titisan air mata tanda simpati mereka terhadap ujian yang terpaksa ditempuhi wanita itu.

Abdul Hamid dan isterinya, Siti Aishah Baharom, 58, serta ahli keluarga mereka pula kelihatan tenang melayan tetamu yang datang ke majlis berkenaan seperti biasa.

Sementara itu, Abdul Hamid berkata, keluarganya tidak membatalkan majlis kenduri perkahwinan yang dirancang itu cuma menukarnya menjadi majlis tahlil.

"Ini dugaan yang harus anak saya dan keluarga kami hadapi," katanya ketika ditemui pada majlis tersebut hari ini.

Pasangan Mohd. Ariff dan Teh Afifah bernikah di sebuah masjid di Anak Bukit di sini kira-kira pukul 10 pagi semalam, sebelum pengantin lelaki maut dalam kemalangan jalan raya kira-kira tiga jam kemudian.

Turut maut dalam kemalangan di Kilometer 7, Jalan Kangar-Padang Besar itu ialah ibu dan bapa Mohd. Ariff, Apsah Othman, 58, dan Ab. Kadir Awang, 55, serta rakannya, Mohd. Farhan Musa, 18.

................................................................................................

Wedding Feast Turns Into Tahlil Prayer

KANGAR, Dec 12 (Bernama) -- As relatives still grieving over the lost of a bridegroom, Mohd Ariff Ab Kadir, who was killed in an accident Friday, his wedding feast at Taman Melati Indah here tomorrow will be turned into a tahlil prayer.

The deceased's brother, Dr Mohd Hafiz, 26, said, however, the guest list would be reduced to 400 instead of 1,500.

He said despite the lost of his brother, the wedding gifts worth RM12,000 would be handed to the bride, Teh Afifah Syahirah Abdul Hamid, 23.

Mohd Ariff, an engineering graduate, was killed three hours after he had solemnised his marriage in Anak Bukit, Kedah.

The groom died along with his parents, Ab Kadir Awang, 53, and Apsah Othman, 58, and his friend, photographer Mohd Farhan Musa, 18, when the car they were travelling in collided head-on with a tour bus at Km7 Jalan Kangar-Padang Besar at 1.05pm.

Mohd Ariff met Teh Afifah Syahirah when they studied at Mara Lower Science College Beseri, Perlis.

The groom, who studied in the United Kingdom was supposed to report for duty as a lecturer at Universiti Teknologi Mara (UiTM) Arau on Wednesday while Teh Afifah Syahirah is pursuing higher studies in Australia.

-- BERNAMA

..............................................................................................

Pengantin tiga jam reda takdir

Oleh Nahar Tajri
nahar@bharian.com.my

SANAK saudara serta rakan yang hadir pada hari perkahwinan yang bertukar menjadi majlis tahlil di homestay G Glamour Taman Kancil 3, Anak Bukit dekat Alor Setar, semalam.

Wanita terlalu sedih terkenang suami maut nahas ngeri

ALOR SETAR: Pengantin perempuan yang kehilangan suami selepas hanya tiga jam melangsungkan perkahwinan di Taman Berlian Anak, Bukit di sini kelmarin reda dengan nasib yang menimpanya yang dianggapnya sebagai ketentuan Ilahi bagi menguji iman hamba-Nya.

Inilah penjelasan Teh Affifah Shahirah, 23, kepada bapanya, Abdul Hamid Zakaria, 71, ketika pemberita meminta kebenaran untuk mendapatkan reaksi beliau berhubung insiden menyayat hati yang menyebabkan beliau bergelar pengantin dan balu pada hari sama selepas kehilangan suaminya, Mohd Ariff Ab Kadir, 23, dalam kemalangan di Kangar, Perlis, kelmarin.

Mohd Ariff maut bersama ibu dan bapanya, Apsah Othman dan Ab Kadir Awang dalam nahas di Kilometer 7, Jalan Kangar-Padang.

Abdul Hamid berkata, anaknya yang dipanggil sebagai Teh, enggan berjumpa sesiapa kerana terlalu sedih dengan kejadian itu dan hanya mendiamkan diri di dalam bilik pengantin dengan ditemani ibunya, Siti Aishah Baharum, 58, sejak pulang dari Kangar, kelmarin.

"Biarlah Teh tenangkan diri. Dia terlalu sedih dan tidak mahu jumpa sesiapa buat masa ini.

TEH Afiffah Shahirah (kiri) ditenteramkan sanak saudara.

"Mereka berdua sudah kenal lama tetapi berkawan rapat sejak dua tahun lalu dan banyak berhubung melalui internet kerana berjauhan. Teh melanjutkan pelajaran di Univerisiti Auckland, New Zealand manakala suaminya di United Kingdom (UK).

"Saya kenal menantu saya dan saya memang bersyukur dikurniakan menantu seperti arwah. Ketika mahu melamar Teh, Mohd Ariff bertanya pada anak saya sudikah beliau melahirkan zuriatnya yang seterusnya membawa kepada hal nikah kahwin semalam (kelmarin)," katanya ketika ditemui di majlis tahlil yang sepatutnya menjadi majlis perkahwinan di sini, semalam.

Katanya, beliau juga sempat mengarang 12 rangkap pantun untuk menyambut kedatangan rombongan pengantin lelaki hari ini (semalam) yang kini sebaliknya hanya tinggal kenangan.

Terdahulu, Teh dilihat masuk ke 'homestay' G Glamour Taman Kancil 3, Anak Bukit yang disewa khas untuk melangsungkan majlis perkahwinannya yang kemudian bertukar kepada majlis tahlil pada kira-kira jam 12.30 pagi.

GAMBAR kenangan Allahyarham Mohd Ariff mencium dahi Teh Afiffah selepas majlis akad nikah, kelmarin.

Beliau yang kelihatan sugul dilihat bersalaman dan berpelukan dengan saudara terdekat selain kenalan rapat yang sedia menanti sejak awal pagi. Teh kemudian dilihat masuk ke dalam bilik pengantin dengan ditemani ibunya yang turut membawa baju pengantin berwarna ungu bersama mereka.

Pada kira-kira jam 1 tengah hari, Menteri Besar Kedah, Datuk Seri Azizan Abdul Razak hadir bagi memenuhi jemputan namun beliau juga terkejut apabila diberitahu mengenai kejadian itu.

Sementara itu, Siti Aishah berkata, anaknya sering berasa tidak sedap hati dan tidak lalu makan seminggu sebelum melangsungkan perkahwinannya.

"Teh selalu mengadu tak sedap badan selain berasa seperti ada sesuatu yang tidak kena hingga menyebabkan lesu dan lemah," katanya.

........................................................................................

Pengantin Baru Antara Empat Terbunuh Dalam Kemalangan

KANGAR, 11 Dis (Bernama) -- Seorang pengantin lelaki yang baru empat jam bernikah adalah antara empat orang yang terbunuh dalam kemalangan membabitkan pertembungan sebuah kereta dan bas di kilometer 7, Jalan Kangar-Padang Besar Jumaat.

Timbalan Ketua Polis Perlis, ACP Zull Aznam Harun berkata, pengantin yang terbunuh dalam kejadian pada pukul 1.05 tengah hari itu dikenali sebagai Mohd Ariff Abdul Kadir, 23, seorang jurutera.

Turut terbunuh ialah ibu bapa Mohd Ariff iaitu Abdul Kadir Awang, 53, dan Aspah Osman, 58 serta seorang jurugambar, Mohd Farhan Musa, 18, yang juga rakan Mohd Ariff.

Katanya kejadian berlaku ketika kesemua mangsa yang menetap di Taman Melati Indah dekat sini sedang dalam perjalanan pulang daripada majlis akad nikah di Anak Bukit, Kedah.

Kesemua mereka terbunuh di tempat kejadian manakala 27 penumpang serta pemandu bas yang datang dari arah bertentangan menghala Kangar tidak mengalami sebarang kecederaan.

--BERNAMA

..................................................................................................................

Grieving with bride on her wedding day

2009/12/13

ALOR STAR: It was to have been a day of joy yesterday to celebrate the union of Teh Affifah Shahirah Abdul Hamid and Mohd Ariff Ab Kadir, as husband and wife.

The couple, both 23, would wear a matching purple Malay traditional wedding costume, but the clothes have now been left untouched.

There was sadness at a majlis tahlil held at a homestay in Taman Kancil here, after Ariff, his parents and a friend died in an accident in Perlis on Friday.

The event replaced the couple's wedding kenduri.

Guests and relatives who attended the ceremony nodded in silence when they passed by the wedding dais inside the house.

Sorrow was visible on Teh Affifah's face when she arrived at the majlis tahlil at noon.

Abdul Hamid Zakaria, 71, said his daughter, the fourth of five siblings, was still very much saddened over the accident.

"All of us were shocked and still sad over what had happened.

"My daughter is weak at the moment, but I know that she will regain her strength soon.

"I am also relieved that the majlis tahlil went on smoothly."

He said his daughter, who is a final-year chemical engineering student at Auckland University in New Zealand, will continue her studies in February.

Ariff, his parents, Ab Kadir Awang, 55, Apsah Othman, 58, as well as his 18-year-old neighbour Mohd Farhan Musa were killed when their car collided with a tour bus at Km7 Jalan Kangar-Padang Besar in Perlis at 1pm on Friday.

The four were on their way home to Taman Melati Indah, Beseri in Perlis, after attending the couple's solemnisation ceremony here earlier.

The late Mohd Ariff Ab Kadir and his wife, Teh Affifah Shahirah Abdul Hamid, at their solemnisation ceremony in Alor Star on Friday.

:: Refleksi kaki

Antara keistimewaan pengubatan secara urut refleksi ni adalah... selamat dan mudah...tak perlu makan ubat dan boleh dilakukan tak kira tua, muda mahupun bayi... cuma berasa sedikit sakit ketika diurut... dan yang sebenarnya rasa sakit itu petanda ada yang tak kena dengan kesihatan tubuh badan anda.

Maksud Titik Refleksi

Maksudnya adalah ‘titik pusat urat saraf’. Setiap titik ada kaitan dengan organ tubuh tertentu, jadi dengan mengurut bahagian refleksi akan melancarkan perjalanan darah pesakit. Kenapa boleh jadi macam tu ye, ianya sukar dijawab kerana selalunya kaedah perubatan tradisional sukar dihuraikan secara ilmiah, walaupun ia terbukti berkesan merawat sesuatu penyakit.

Pentingnya Perjalanan Darah yang Lancar

Untuk membolehkan badan kita berfungsi secara normal, setiap organ memerlukan darah kerana darahlah yang membawa zat makanan yang diperlukan oleh badan seperti oksigen, hormon, antibodi serta membawa keluar bahan buangan kotor(toksin) dalam badan. Lancarnya perjalanan darah maka makin sihatlah badan kita. Jika salah satu organ badan sakit, maka ia memerlukan perjalanan darah yang lancar untuk membantu menyembuhkan penyakit itu.

Tanda-tanda sakit semasa diurut

Seperti yang disebutkan tadi, jika perjalanan darah tak lancar, organ tubuh akan terhalang dari mendapat zat makanan, manakala bahan buangan yang patut dikeluarkan tertahan-tahan maka kotoran/toksin tu mendap dalam saluran darah. Maka fungsi bahagian badan anda akan terganggu sebab tak cukup darah dan zat makanan, lalu timbullah penyakit.

Biasanya orang yang dah tahap sifu dalam bidang ni boleh tahu seseorang tu sakit apa, dengan hanya meraba/picit tapak kaki orang tu. Sebabnya titik refleksi yang sakit akan rasa macam berpasir, maksudnya ada mendapan toksin dalam saluran darah. Jika rasa sakit semasa diurut, itu tandanya bahagian badan berkenaan ada penyakit. Jadi itulah perlunya ia diurut untuk melancarkan perjalanan darah supaya darah terus membawa zat makanan manakala mendapan toksin dapat dikeluarkan.

Info yang perlu diketahui

-Sebenarnya apa yang dikongsikan tadi hanya asas sahaja, bagi yang lebih ‘advance’, urutan refleksi bukan sekadar di tapak kaki, tapi juga di bahagian atas tapak kaki, pergelangan kaki, sekitar buku lali, sekitar betis dan lutut. Tapi saya bukan pakar dalam bidang ni untuk menceritakan tahap ‘advance’ tersebut.

-Berbagai jenis penyakit boleh disembuhkan dengan kaedah ini. Dari yang tak serius mahupun serius seperti batu karang, buah pinggang, lemah syahwat, darah tinggi, kencing manis, barah (peringkat awal), sakit jantung dan paru-paru.

-Penyakit yang sukar disembuhkan: urat saraf dah mati (akibat kemalangan atau serangan stroke), terlalu banyak makan ubat hingga urat sarafnya menjadi kebal, dan juga penyakit barah yang sudah terlambat.

-Digalakkan minum banyak air masak/mineral... selepas sesi urutan agar toksin lebih mudah dibuang dari badan.

Panduan:

Gambar tapak kaki di atas menunjukkan urat saraf yang berkaitan ditempatkan misalnya... sekiranya anda sakit tulang belakang urutlah ditepi kaki sebelah dalam begitulah selanjutnya.

:: Wang Hantaran vs Mas Kahwin ?

Jika benarlah info di atas... nampaknya setiap negeri mempunyai kadar tersendiri... ada yang berbeza walaupun ada juga yang sama. Ada negeri yang membezakan antara gadis dan janda... walaupun ada negeri yang tidak membezakannya.

Apa2pun... pernah melihat sijil pendaftaran perkahwinan bagi negeri Kelantan... tercatat hanya mas kahwin... RM7,000.00... mungkin termasuk wang hantaran... atau mungkin kesemuanya adalah mas kahwin ? Macam2 hal.

:: Di Tebingan Kuching

Bercuti hari ini. Zaki berkunjung ke rumah bersembang panjang dan dapatlah saling berkenalan dengan PakTeh sekeluarga. Lewat tengahari... bersama MakNgah, hanya berkesempatan meronda di Tebingan Kuching bersama2 PakTeh, MakTeh dan Zaim Syami. Sedikit buah tangan untuk dibawa balik ke Pantai Remis telah diperolehi. Sayang, tak banyak gambar kenangan sempat diabadikan sebagai kenangan ketika rondaan berkenaan... masalah bateri kamera.

Esok... akan ke tempat lain pulak... kata MakTeh.

:: Kenduri Along

Majlis perkahwinan Along telah selamat disempurnakan di Dewan Sri Samarahan, IPGM Kampus Tun Abdul Razak, Kota Samarahan pada 06.12.2009 (Ahad). Alhamdulillah. Terima kasih kepada semua pihak yang menyumbang ide, masa, tenaga dan kepakaran masing2 bagi mempastikan majlis dapat disempurnakan.

(gambar bakal menyusul, insyaAllah)

:: Nikah Along

Alhamdulillah... majlis akad nikah telah disempurnakan oleh Tuan Hj. Ramli bin Hj. Matsam, juru nikah merangkap Ketua Kampung dari Kpg. Kuap, Kota Samarahan pada jam 3.00 petang tadi. Majlis diadakan serba ringkas dengan kehadiran sanak sedara terdekat dan ahli rombongan pihak pengantin lelaki.

:: PakTeh di Kuching

... Dah mula terbang 3 beranak ke Kuching... begitulah mesej yang diterima daripada PakTeh pada jam 6.44 petang (04.12.2009)... dan PakNgah jawab... OK. Selamat datang. Kami tunggu di airport nanti.

PakNgah dan Angah menjemput mereka tiga beranak. 8.30 malam tepat mereka tiba dengan pesawat AK6506 dari Pulau Pinang. Semua yang lain ada tugas masing2. Dalam perjalanan balik, kami singgah pekena nasi ayam penyek, nasi pataya dan mee goreng... di Kota Sentosa. Alhamdulillah.

Berlabun sakan kami... Alang, Ahmad, Anwar, PakTeh dan PakNgah... sesuatu yang umum dan lebih banyak berfokus kepada "di balik sana" sehingga lewat jam 2.30 pagi di luar rumah. Hmm... dah lewat ni... esok ada kerja yang menunggu... kata PakTeh... rasanya mengantuk sangatlah dia tu... keletihan dalam perjalanan... bertolak dari Pantai Remis ke Pulau Pinang setelah solat Jumaat.

Rasa2nya mereka berpeluang ke Serikin (pekan koboi)... pagi esok... itupun jika bijak mencuri masa dan tiada aral melintang... namun harapan agak cerah untuk mereka ke sana dengan Angah sebagai pemandu pelancong. Apa2pun sama2 kita lihat akan perkembangan selanjutnya nanti.

:: Standard Guru Malaysia

Standard untuk guru

Oleh Veena Rusli
veena@bharian.com.my

MUHYIDDIN menyampaikan buku Standard Guru Malaysia (SGM) kepada Alimuddin sambil diperhatikan Musa (tengah) pada majlis Perasmian Institut Pendidikan Guru Malaysia Kampus Tawau di Tawau, semalam.

Golongan pendidik mesti tingkat profesionalisme setara taraf global

TIGA AMALAN NILAI

1. Profesionalisme keguruan

2. Pengetahuan serta kemahiran pengajaran

3. Pembelajaran yang tinggi.

TAWAU: Tan Sri Muhyiddin Yassin semalam melancarkan dokumen Standard Guru Malaysia (SGM) sebagai usaha berterusan untuk meletakkan sistem pendidikan negara setara dengan piawaian global dan melahirkan modal insan berminda kelas pertama.

Timbalan Perdana Menteri yang juga Menteri Pelajaran, berkata berdasarkan dokumen berkenaan semua guru mesti memiliki tiga aspek amalan nilai, iaitu profesionalisme keguruan, pengetahuan serta kemahiran pengajaran dan pembelajaran yang tinggi.

"Ketiga-tiga aspek ini adalah komponen penting yang mesti dicapai setiap guru," katanya pada sidang media selepas melancarkan SGM dan merasmikan Institut Pendidikan Guru Malaysia (IPGM) Kampus Tawau di Balung dekat sini.

Mengikut dokumen itu, amalan nilai profesionalisme keguruan meliputi tiga domain utama, iaitu diri, profesion dan sosial. Domain diri merujuk pegangan nilai diri guru sedia ada seperti amanah, ikhlas, adil, daya saing dan tahan yang tinggi, cekap dan patut dikembangkan agar mereka boleh memberi sumbangan lebih berkesan kepada profesion keguruan. Profesion pula merujuk pegangan nilai yang patut diamalkan secara telus, seperti berketerampilan, integriti, kerja sepasukan dan proaktif, manakala domain sosial sebagai agen sosialisasi dan penjana modal insan dalam masyarakat merangkumi semangat bermasyarakat, patriotisme dan kecintaan terhadap alam sekitar.

Aspek kedua menuntut guru memiliki dan menguasai ilmu yang mantap agar dapat meningkatkan profesionalisme keguruan, melaksanakan tugas dengan cekap dan berkesan serta lebih kreatif dan inovatif.

Bidang pengetahuan yang patut dikuasai guru termasuk mewujudkan persekitaran pembelajaran kondusif, menambah baik amalan pengajaran dan pembelajaran serta mengembangkan potensi murid secara menyeluruh.

Aspek ketiga memfokuskan kebolehan guru membuat perancangan, pelaksanaan dan penilaian berhubung pengajaran dan pembelajaran akademik dan kokurikulum yang menuntut pelbagai kemahiran, termasuk mengurus bilik darjah yang membabitkan pengurusan hubungan kemanusiaan, masa, ruang, dan sumber untuk mencapai pembelajaran yang berkesan.

Muhyiddin berkata, pematuhan terhadap SGM berupaya memenuhi aspirasi kerajaan untuk melahirkan warga pendidik berkualiti dan bertaraf dunia.

"Kita mahu guru di negara ini setanding dengan piawaian global dari segi pencapaian dan penyampaian, terutama dalam keadaan masyarakat meletak harapan tinggi terhadap kemampuan kerajaan memperluaskan capaian pendidikan berkualiti.

"Justeru, sistem pendidikan kita perlu mempunyai mekanisme bagi menentukan guru yang dilahirkan benar-benar cekap dan memenuhi piawaian ditetapkan," katanya.

Sambil berharap garis panduan itu akan membolehkan warga pendidikan lebih fokus dari segi keupayaan, Timbalan Perdana Menteri berkata, keberkesanan SGM dapat diukur menerusi pencapaian pelajar dan prestasi sekolah secara keseluruhannya.

Mengenai kekangan seperti kekurangan infrastruktur, terutama di luar bandar dan pedalaman yang boleh menjejaskan pencapaian guru, beliau berkata:

"Peningkatan kemudahan asas di sekolah luar bandar dan pedalaman akan dilakukan secara berterusan, selain menjadi antara keutamaan dalam Rancangan Malaysia ke-10. Kerajaan mahu merapatkan jurang prestasi dan penyediaan infrastruktur antara sekolah bandar, luar bandar dan pedalaman supaya tidak wujud lagi perbezaan ketara.

"Tidak semestinya mereka berada di luar bandar, maka piawaian mereka rendah dan begitu juga sebaliknya. Justeru kita akan ubah keadaan ini secara berterusan mengikut keperluan," katanya.

Muhyiddin menegaskan, antara aspek yang akan diberi penekanan ialah menaik taraf sekolah di pedalaman dan meningkatkan kebajikan guru dari segi kediaman serta bantuan elaun.

:: Suami - Isteri

Diam tak diam... masa terasa begitu cepat berlalu. Begitulah biasanya. Walaupun tempoh waktu masih tetap sama, tetapi rasa hati dan perasaan terasa bahawa masa begitu cepat berlalu, begitu cepat beredar meninggalkan kita.

Apa2pun... tanggal 05 Disember nanti, Along akan bergelar isteri... insyaAllah... dan majlis perkahwinannya akan diadakan keesokan harinya... 06 Disember 2009. Semoga segala urusan dipermudahkanNYA.

Wahai SUAMI renungkanlah...

Pernikahan atau perkahwinan menyingkap tabir rahsia isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah, tidaklah setaqwa Aisyah, tidaklah setabah Fatimah. Justeru, isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah...

Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban bersama. Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya. Isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya.

Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya. Ketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Seandai isteri tulang yang bengkok, berhati2lah meluruskannya.

Pernikahan atau perkahwinan menginsafkan kita, perlunya iman dan taqwa, untuk belajar meniti sabar dan redha ALLAH S.W.T kerana memiliki isteri yang tidak sehebat mana. Justeru kamu akan tersentak dari alpa, kamu bukanlah Rasulullah S.A.W., pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallah hu wajhah, kamu cuma suami akhir zaman yang berusaha menjadi SOLEH..amin…

Wahai ISTERI pula renungkanlah...

Pernikahan atau perkahwinan membuka tabir rahsia. Suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Muhammad S.A.W., tidaklah setaqwa Ibrahim, tidak segagah Musa, apalagi setampan Yusuf. Justeru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang soleh.

Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban bersama. Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya. Suami nakhoda kapal, kamu pengemudinya. Suami bagaikan pelakon yang nakal, kamu adalah penonton kenakalannya. Saat suami menjadi raja kamu nikmati anggur singgahsananya, ketika suami menjadi bisa, kamulah penawar ubatnya. Seandainya suami bengis lagi lancang, sabarlah memperingatkannya.

Pernikahan ataupun perkahwinan mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa, untuk belajar meniti sabar dan redha ALLAH S.W.T., kerana memiliki suami yang tidak segagah mana..

Justeru kamu akan tersentak dari alpa, kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam menjaga, bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara. Kamu cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi SOLEHAH..amin…

Justeru itu wahai SUAMI dan ISTERI, usah menuntut terlalu tinggi, seandainya diri sendiri jelas tidak berupaya sebagai SUAMI dan ISTERI.

Ingatlah:

Mengapa mendambakan isteri sehebat Khadijah, andai diri tidak semulia Rasulullah S.A.W. Tidak perlu isteri secantik Balqis, andai diri tidak sehebat Sulaiman. Mengapa mengharapkan suami setampan Yusuf, seandai kasih tak setulus Zulaikha ...

p/s : Sekadar copy & paste sahaja. Semoga dipermudahkan Allah atas segala urusan...

:: Jambatan runtuh: Cerita belum selesai ?

Selasa Disember 1, 2009

Blok Konkrit Jambatan Gagal Tampung Beban Pelajar - Jawatankuasa Siasatan

KUALA LUMPUR: Jawatankuasa Siasatan yang menyiasat kes jambatan gantung runtuh di Pusat Kokurikulum Pejabat Pelajaran Daerah Kinta Selatan mendapati sebab utama keruntuhan adalah berpunca daripada kegagalan blok konkrit tambatan di "Pylon A" untuk menampung beban tambahan dari "backstayed cable".

Menurut jawatankuasa itu jambatan yang dibina hasil sumbangan pihak swasta itu didapati tidak berasaskan kepada kod rekabentuk kejuruteraan dan spesifikasi kerja yang baik.

Ketua Pengarah Pelajaran Tan Sri Alimuddin Mohd Dom yang mempengerusikan jawatankuasa tersebut berkata berdasarkan perkiraan oleh Jabatan Kerja Raya beban hidup di atas jambatan yang mampu ditanggung oleh blok tambatan sedia ada hanya 0.08 kN/m atau maksima murid yang boleh ditanggung hanya lapan orang sahaja (dengan beranggapan berat seorang murid 35kg).

"Kementerian Pelajaran Malaysia akan mendapatkan pandangan dari Kementerian Kerja Raya, Jabatan Kerja Raya, Lembaga Pembangunan Industri Pembinaan Malaysia, Jabatan Peguam Negara dalam menentukan tindakan yang wajar diambil terhadap pihak berkenaan," katanya dalam satu kenyataan di sini hari ini.

Dalam kejadian yang memeranjatkan seluruh negara pada 26 Okt lepas, seramai tiga murid sekolah rendah iaitu N. Dina Devi dan M. Devatharshini dari SJK (T) Mambang Di Awan dan V. Divyashree dari SJK (T) Gopeng maut setelah terjatuh daripada jambatan gantung yang runtuh ketika mengikuti Kem 1Malaysia Muridmurid Sekolah Rendah Daerah Kinta Selatan Anjuran Pusat Kokurikulum Negeri Perak.

Berikutan kejadian tersebut, satu jawatankuasa siasatan ditubuhkan oleh Menteri Pelajaran Tan Sri Muhyiddin Yassin bagi menyiasat secara terperinci kejadian tersebut.

Jawatankuasa itu turut dianggotai Exco Pendidikan Kerajaan Negeri Perak, Pengarah Jabatan Kerja Raya Negeri Perak dan Ketua Polis Daerah Kampar. BERNAMA

:: Pelik tetapi benar

Masing2 berbaris untuk berurus niaga. Pelbagai warna kulit kelihatan di situ. Gambar di bawah mampu menerang dan menjelaskannya.