KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Polis Diraja Malaysia (PDRM) dinilai kejam dalam menangani tersangka dan tahanan. Pendapat itu disampaikan Komisi HAM PBB yang meninjau kondisi para tahanan PDRM di Malaysia.
"Penyiksaan menjadi prosedur standar. Keterangan diperoleh dari tahanan yang ditemui tim PBB dalam kunjungan ke Malaysia," kata El Haji Malik Sow, Ketua Delegasi HAM PBB, Jumat (18/6/2010) di Kuala Lumpur.
Para tahanan yang disiksa terkait kasus subversif, terorisme, imigran gelap, dan pencari suaka. "Sebagian tahanan mengaku dipukuli, ditendang, ataupun disiram air kotor," El Haji Malik Sow menerangkan.
Beberapa tahanan ada yang dikurung dan dibiarkan kelaparan. Sebagian besar tahanan tidak diberikan kesempatan menghubungi keluarga atau pengacara.
Sejumlah oknum polisi terlibat dalam pembunuhan seorang fotomodel Mongolia yang dikabarkan memiliki kedekatan dengan petinggi Malaysia. Fotomodel itu ditembak mati.
Kasus yang diduga terkait pemberian suap dalam pembelian kapal selam Perancis yang dilakukan Pemerintah Malaysia beberapa tahun lalu itu kini menghilang dari pemberitaan.
Komisi HAM PBB, mengutip keterangan para tahanan, mengatakan, mereka lebih memilih berada di penjara daripada di dalam tahanan polis ataupun imigrasi Malaysia.
Komisi HAM PBB datang atas undangan Pemerintah Malaysia yang berusaha melakukan reformasi hukum.
Raja Azahar Abdul Manap, seorang pejabat senior Departemen Dalam Negeri Malaysia, mengatakan, pemerintah berusaha memperbaiki kondisi tahanan imigrasi. Namun, Raja juga menyalahkan pemerintah negara asal imigran gelap. (Reuters/AFP/ONG)
KAU BUNUH CINTA
4 years ago